Senin, 30 Maret 2009

Buku Panduan linux lengkap

Penggunaan sistem operasi Linux saat ini semakin luas. Linux sebagai sisitem operasi yang bersifat open source pada akhirnya berkembang dalam beberapa distro yang berdiri sendiri. Bagi para pemula yang berminat mendalami Linux, hal ini tentu menjadi sebuah kendala tersendiri.

Melalui buku panduan ini pembaca akan dikenalkan pada salah satu distro Linux yang populer, dan saat ini juga sangat diminati di tanah air, yaitu SuSE Linux, Redhat, Fedora, dari ketiga Distro anda dapat membandingkan pilihan anda, melalui buku panduan lengkap linux ini anda bisa memilih distro mana yang akan anda gunakan.
didalam buku panduan linux lengkap ini anda dapat mempelajari dengan lengkap ketiga distro yang disediakan lengkap. untuk mendownload buku ini
Klik disini

Rabu, 25 Maret 2009

Setting Mail Server pada Debian Woody

setting Mail Server pada Debian Woody
Howto Build Mail Server Psotfix-Squirrelmail Linux Debian
Persyaratan : DNS, apache2, php4, mysql-server1. Install postfix
# apt-get install postfix
# /etc/init.d/postfix [startstoprestart]
2. Install courier-imap
# apt-get install courier-imap
# /etc/init.d/courier-imap [startstoprestart]
3. Install php4-imap (optional)
4. Install courier-pop
# apt-get install courier-pop
# /etc/init.d/courier-pop [startstoprestart]
# /etc/init.d/courier-authdaemon [startstoprestart]
5. konfigurasi file main.cf
# vim /etc/postfix/main.cf
contoh konfigurasi :
——————
myhostname = profff.asseifff.net
mydomain = asseifff.net
alias_maps = hash:/etc/aliases
alias_database = hash:/etc/aliases
myorigin = /etc/mailname
mydestination = $mydomain, localhost
home_mailbox = Maildir/
relayhost =
mynetworks = 127.0.0.0/8 192.168.56.0/24
#mailbox_command = procmail -a “$EXTENSION”
mailbox_size_limit = 0
recipient_delimiter = +
inet_interfaces = all
————
6. Install squirrelmail
# apt-get install squirrelmail
7. Konfigurasi /usr/sbin/squirrelmail-configure
# /usr/sbin/squirrelmail-configure
buat konfigurasinya…
server software : courier
8. Buat Virtualhost squirrelmail
# vim /etc/apache2/sites-available/default
Alias /mail “/usr/share/squirrelmail/”
Options Indexes MultiViews FollowSymLinks
AllowOverride None
Order deny,allow
deny from all
Allow from all
9. Membuat folder Maildir di user tertentu
# cd /home/asseifff
# maildirmake Maildir
# chown asseifff.asseifff Maildir/ -Rf
10. Membuat folder Maildir otomatis ketika create user
# cd /etc/skel
# maildirmake Maildir
11. Testing squirrelmail
Buka browser :
http://profff.asseifff.net/src/configtest.php
http://profff.asseifff.net/mail/src/configtest.php
http://mail.asseifff.net/mail
12. Testing mail server
a. Buat user_baru
b. masuk ke http://mail.asseifff.net/mail
dengan login asseifff
c. kirim email ke user_baru
d. apakah berhasil..????
e. cek error :
# tail -f /var/log/[mail.log mail.info mail.err]

SETTING KARTU JARINGAN MELALUI CONSOLE

SETTING KARTU JARINGAN MELALUI CONSOLE
Di distro Debian, anda dapat mengatur IP address secara mudah melalui fitur GUI yang disediakan oleh desktop KDE atau GNOME. Namun, jika anda tidak sedang tidak menggunakan fitur GUI, anda masih bisa melakukan hal tersebut lewat console / terminal. Itulah salah kelebihan dari Linux, anda bisa mengatur sistem walaupun dalam mode teks.
Setting jaringan yang dimaksudkan dimaksudkan disini adalah setting IP address, netmask, nama host dan IP dari Server DNS. Berikut adalah penjelasan dari masing – masing pengaturan
NB. Setting jaringan disini tidak berlaku untuk WLAN atau WIFI
IP Address, Netmask dan Gateway
Untuk setting IP address secara langsung, anda bisa memanfaatkan tool bernama “ifconfig”. Sebelum menggunakan tool ini, tentunya anda perlu membuka console terlebih dahulu. Ingat, anda harus menjalankan perintah di bawah ini dalam mode root atau super user. Berikut adalah perintah untuk mengubah secara langsung IP address beserta netmasknya :
# ifconfig eth0 10.66.29.25/24 netmask 255.255.255.0 up
Berikut adalah penjelasan dari perintah tersebut :
· “eth0” menunjukkan kartu jaringan yang akan anda atur. Untuk melihat kartu jaringan yang ada, silahkan ketik perintah “eth0”.
· “10.66.29.25/24” menunjukkan nomor IP yang akan anda gunakan pada kartu jaringan anda. Angka 24 menyatakan anda menggunakan IP 24-bit.
· “255.255.255.0” menunjukkan nomor netmask yang akan digunakan.
Setelah anda menjalankan perintah tersebut, maka setting IP akan langsung berubah. Untuk melihat setting IP saat ini, silahkan jalankan kembali perintah ifconfig seperti berikut :
# ifconfigeth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:15:58:de:36:70inet addr:10.66.29.10 Bcast:10.66.29.255 Mask:255.255.255.0inet6 addr: fe80::215:58ff:fede:3670/64 Scope:LinkUP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1RX packets:48 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0TX packets:55 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0collisions:0 txqueuelen:1000RX bytes:23454 (22.9 KB) TX bytes:7921 (7.7 KB)Interrupt:17lo Link encap:Local Loopbackinet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0inet6 addr: ::1/128 Scope:HostUP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1RX packets:2 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0TX packets:2 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0collisions:0 txqueuelen:0RX bytes:100 (100.0 B) TX bytes:100 (100.0 B)
Sedangkan, untuk setting gateway, gunakan perintah route seperti di bawah ini :
# route add default gw 10.66.29.254
Namun, agar setting tersebut berlaku jika anda me-restart komputer, anda harus mengedit file yang bernama /etc/network/interfaces. Misalnya, anda menggunakan editor nano (kesukaan penulis) untuk mengedit file tersebut.
# nano /etc/network interfacesauto loiface lo inet loopbackaddress 127.0.0.1netmask 255.0.0.0iface eth0 inet staticaddress 10.66.29.10netmask 255.255.255.0gateway 10.66.29.254auto eth0
Pada file tersebut, anda bisa akan menemukan setting jaringan dari setiap network card yang terpasang. Pada contoh disini, ada dua lancard yaitu lo (Loopback) dan Eth0 (Network Card Pertama dan satu – satunya). Untuk mengedit setting pada salah satu kartu jaringan, silahkan ubah opsi pada address, netmask dan gateway. Berikut contoh hasil pengubahan IP menjadi 10.66.29.12, Netmask menjadi 255.255.255.0 dan Gateway menjadi 10.66.29.254 pada eth0 :
iface eth0 inet staticaddress 10.66.29.12netmask 255.255.255.0gateway 10.66.29.254
Jika anda menggunakan Nano, silahkan tekan tombol Ctrl + X, lalu tekan tombol Y dan Enter untuk menyimpan file tersebut. Lakukan restart pada service networking untuk melakukan perubahan :
# /etc/init.d/networking start
TIP : Untuk setting kartu jaringan dengan IP dhcp, silahkan ubah kata “static” pada “iface eth0 static” menjadi “dhcp”, dan hapus parameter address, netmask, dan gateway yang ada di bawahnya sebelum anda menyimpan konfigurasi.
Nama Host
Untuk mengubah nama host, silahkan ketik perintah berikut pada console :
# hostname namahost-baru
Maka Nama Host komputer anda akan diubah. Agar setting nama host permanen, anda bisa ketik perintah berikut ini :
# echo namahost-baru > /etc/hostname
IP DNS Server
Agar bisa mengakses suatu jaringan melalui nama domain, anda bisa mengatur DNS Server yang akan digunakan. Untuk mengaturnya, silahkan edit file /etc/resolv.conf. Jalankan perintah di bawah ini untuk mengedit file tersebut menggunakan Nano :
# nano /etc/resolv.conf
Lalu pada file tersebut, tambahkan baris “nameserver nomorip” untuk mendaftarkan server DNS yang akan digunakan. Ingat! Ubah nomorip dengan IP server DNS yang akan digunakan. Anda boleh menambahkan lebih dari satu DNS server agar nama domain yang bisa di akses lebih lengkap. Setelah itu, simpan file tersebut dengan menekan tombol Ctrl + X, lalu tekan Y dan Enter.

SETTING DHCP SERVER

DHCP SERVER

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara
otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang
meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator
tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi
TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan
request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan
memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah
memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke
DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan
bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang
dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya
tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut
dinyatakan selesaidan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor
IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor
IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan
dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi
nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1
maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih
DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client
tersebut.
14
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali
melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut
kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa
konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah
ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan
mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan
tersebut.
Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Tugas Pendahuluan
1. Apa fungsi dari DHCP Server ?
2. Apa kelebihan & kekurangan penggunaan IP dinamis dibanding dengan IP
statis ?
3. Selaian IP address, informasi apa lagi yang bisa diberikan oleh DHCP
server?
4. Pada REdhat Linux, file apa yang digunakan untuk :
a. Konfigurasi DHCP server
b. Menyimpan history pemakaian IP oleh client
Percobaan
Percobaan berikut ini dilakukan oleh 1 kelompok yang terdiri atas sedikitnya 2 orang
dan menggunakan 2 komputer, yang satu difungsikan sebagai DHCP server dan
lainnya sebagai DHCP client. Komputer yang difungsikan sebagai client dapat
menggunakan sistem operasi apa saja seperti Windows, Unix, Linux, FreeBSD, dll.
Tahap pertama adalah proses instalasi dan konfigurasi DHCP server yang dilakukan
pada PC yang akan difungsikan sebagai server.
A. Proses instalasi DHCP Server
1. Login ke sistem Linux sebagai root.
2. Catatlah, berapa nomer IP address dan nama host dari PC yang anda
gunakan. Setelah itu, juga catat IP address dari komputer client (gunakan
perintah ifconfig dan hostname).
3. Pastikan bahwa komputer server yang anda gunakan sudah terhubung ke
komputer client (gunakan perintah ping).
4. Untuk menjalankan service DHCP diperlukan paket program yang
bernama dhcp*- xxx.rpm. Cek apakah program tersebut sudah terinstall
atau belum.
# rpm –qa grep dhcp
Jika ada tampilan seperti berikut ini berarti di komputer anda program
DHCP server sudah terinstall.
# rpm -qagrep dhcp
14
dhcp-devel-3.0pl1-23
dhcp-3.0pl1-23
Jika program sudah terinstall, langsung kerjakan langkah nomer 8.
5. Jika program DHCP belum ada, installah dengan cara sbb. Masukkan
CD Rom Redhat #2 dan ketiklah perintah berikut ini.
# mount /dev/cdrom /mnt/cdrom
# cd /mnt/cdrom
# ls –l
# cd RedHat
# ls –l
# cd RPMS
# ls –l dhcp*
# rpm –ivh dhcp*
6. Jika tidak ditemukan dhcp-xxxx.rpm (xxx = nomer versi) , tanyakan
pada instruktur dimana file dhcpd dan dhcp-devel diletakkan.
7. Instalasi program dhcp server.
# rpm –ivh dhcp*.rpm
8. Catatlah di direktori mana saja program dhcp diinstall.
# rpm –ql dhcp
a. Sebutkan apa saja file binary yang ada?
b. Apa nama file konfigurasi dhcp ?
c. Sebelum memulai praktikum, bacalah dengan seksama dokumendokumen
atau manual yang berkaitan dengan dhcp.
d. Untuk memahami fungsi dari dhcp, bacalah manual dari dhcp.
# man dhcpd
9. Konfigurasi DHCP Server.
Untuk membuat file konfigurasi DHCP server dapat kita gunakan file contoh
konfigurasi DHCP server yang telah disediakan.
[root@WSC204-01 cd2]# rpm -ql dhcp
/etc/rc.d/init.d/dhcpd
/etc/rc.d/init.d/dhcrelay
/etc/sysconfig/dhcpd
/etc/sysconfig/dhcrelay
/usr/bin/omshell
/usr/sbin/dhcpd
/usr/sbin/dhcrelay
/usr/share/doc/dhcp-3.0pl1
/usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/CHANGES
/usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/README
/usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/RELNOTES
/usr/share/doc/dhcp-
3.0pl1/dhcpd.conf.sample
/usr/share/man/man1/omshell.1.gz
/usr/share/man/man5/dhcp-eval.5.gz
/usr/share/man/man5/dhcpd.conf.5.gz
/usr/share/man/man5/dhcpd.leases.5.gz
/usr/share/man/man8/dhcpd.8.gz
/usr/share/man/man8/dhcrelay.8.gz
/var/lib/dhcp
/var/lib/dhcp/dhcpd.leases
# cp /usr/share/doc/dhcp-
3.0pl1/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
Editlah file konfigurasi dhcpd.conf.
# vi /etc/dhcpd.conf
Buatlah file konfigurasi dengan isi sbb. :
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
subnet 10.252.105.0 netmask 255.255.255.0 {
#range IP yang digunakan
range 10.252.105.56 10.252.105.71
# default gateway
option routers 10.252.105.1;
#netmask
option subnet-mask 255.255.255.0;
#nama domain
option domain-name "eepis-its.edu";
#ip dns server
option domain-name-servers 202.154.187.2 ;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
}
Jangan lupa untuk menyimpan file dhcpd.conf, kemudian jalankan ulang
service dhcp.
10. Mengaktifkan service DHCP server.
Untuk menjalankan DHCP server ketikkan perintah:
# service dhcpd start
Untuk mematikan dhcp server gunakan perintah :
# service dhcpd stop
Untuk me-restart dhcp service gunakan :
# service dhcpd restart
Untuk mengetahui status dari service dhcp gunakan :
# service dhcpd status
11. Menghapus rule firewall.
Redhat Linux versi 8 atau yang lebih baru, akan mengaktifkan firewall
secara default sehingga semua akses dari luar akan ditolak. Untuk
kepentingan percobaan ini, ada baiknya untuk sementar semua rule
firewall dihapus. Gunakan perintah :
# iptables –F
# tail /var/log/messages
Copy paste hasilnya. Apa yang dapat dilihat dari file
/var/log/messages ?
13. Konfigurasi DHCP client
Setting DHCP client pada Windows :
 Masuk sebagai admin. Tanyakan password admin pada
instruktur.
 Pilih 1. control panel, 2. Network & Dial-up Connection, 3.
Local Area Connection, 4. Properties, 5. Internet Protocol
(TCP/IP), 6. General
 Pada tab general pilih Obtain an IP address automatically dan
Obtain DNS server addresses.
 Pada Tab Alternate configuration, pilih Automatic private IP
address
 Lalu buka command prompt dan jalankan perintah ini :
C:\Documents and setting\admin>ipconfig /release
 Lanjutkan dg perintah berikut pada command prompt
C:\Documents and setting\admin>ipconfig /renew
 Capture hasil yang didapat
 Apakah IP, domain-name, IP DNS, gateway sesuai dg
konfigurasi dapat dhcpd.conf?
# tail /var/log/messages
Copy paste hasilnya. Apa yang dapat dilihat dari file
/var/log/messages ?
15. Reboot komputer anda, masuk ke Linux dan mulailah melakukan setting
setting DHCP client pada Linux :
Pilih : System, Administration, Network
Klik dua kali pada Devices, eth0
Pada tab General, pilih Automatically obtain IP address settings with:
dhcp. Pilih OK dan simpan perubahan setting jaringan.
16. Matikan ethernet card anda:
#ifdown eth0
17. Nyalakan kembali ethernet card anda:
#ifup eth0
18. Lihatlah IP yang dipakai dg perintah :
#ifconfig
Copy paste hasil output nomor IP
19. Untuk mengecek gateway, gunakan perintah :
# route -n
Copy paste hasil output
20. Cek DNS :
# vi /etc/resolv.conf
Copy paste hasil output
21. Anda telah melihat hasil settingan DHCP di linux client anda, apakah
sesuai dg settingan yang anda buat pada dhcpd.conf ?
22. Uji Coba DHCP Server
Untuk melihat kinerja DHCP server, perhatikan file berikut ini. Buka file
berikut di DHCP server
#vi /var/lib/dhcp/dhcp.leases
Copy paste hasil vi. Samakah dg IP yang dikirimkan ke client windows
dan linux
23. Uji coba DHCP client. Buka file berikut di DHCP server.
# vi /var/lib/dhclient/dhclient-eth0-leases
Copy paste hasilnya. Bandingkan hasilnya dg perintah langkah 18-20.
Samakah ? Mengapa ?
24. Akhir praktikum.
Perintah-perintah berikut ini ditujukan untuk mengembalikan konfigurasi
seperti semula. Jika anda benar-benar telah selesai melakukan
praktikum, ketikkan perintah-perintah berikut ini.
# service dhcpd stop
# rm /etc/dhcpd.conf
# rpm –e dhcp

Menjadikan Linux RedHat Sebagai Router

Menjadikan Linux RedHat Sebagai Router
Mungkin pada suatu waktu kita temui beberapa PC yang terhubung secara fisik dalam satu LAN, tapi kok PC-PC tersebut tidak bisa saling berkomunikasi ya? Padahal kita merasa bahwa pengkabelan LAN tersebut tidak ada yang salah. Setelah diteliti ternyata PC-PC tersebut berada pada jaringan yang berbeda secara logic (saran : bacalah referensi tentang pembagian IP). Di sinilah peran router diperlukan untuk menjembatani kedua jaringan yang berbeda secara logic tersebut agar bisa saling berkomunikasi. Untuk simulasi kita ilustrasikan situasi diatas sebagai berikut:
Misalkan ada dua PC yang masing-masing kita namakan Jaka dan Dara. Masing-masing berada pada jaringan yang berbeda secara logic (lihat alamat IP dan netmasknya pada gambar dibawah). Jaka ingin melakukan komunikasi dengan Dara, tapi karena perbedaan jaringan, maka Jaka memerlukan pihak ketiga untuk menjembatani perbedaan jaringan (logic) mereka, yaitu MakComblang.
Lalu bagaimana konfigurasinya pada RedHat agar MakComblang bisa berperan sebagai jembatan bagi Jaka dan Dara. OK, ikuti saja langkah-langkah berikut: Dara Eth0 = 192.168.1.1 Netmask = 255.255.255.0 Jaka Eth0 = 192.168.2.1 Netmask = 255.255.255.0 MakComblang Eth0 = 192.168.1.5 Eth1 = 192.168.2.5 Netmask = 255.255.255.0 Cross Cable Cross Cable Eth0 Eth0 Eth0 Eth1
Page 1 of 3 http://www.geocities.com/ngupil_itu_sehat
1. Ubah nilai ip_forward MakComblang menjadi true
# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
2. Setting Jaka
#route add default gw 192.168.2.5
3. Setting Dara
#route add default gw 192.168.1.5
Untuk menguji apakah Jaka bisa berkomunikasi dengan Dara, maka pada PC Jaka lakukan :
#ping 192.168.1.1
Jika ada reply dari Dara maka MakComblang telah berfungsi sebagai router.
IP Alias
Pada kenyataannya bisa saja PC yang hendak kita jadikan router hanya memiliki satu NIC.
Nah, untuk keperluan simulasi (tidak disarankan pada penerapan sesungguhnya) bisa saja kita mengunakan IP alias agar seolah-olah kita mempunyai dua NIC (seperti gambar diatas). Berikut langkah-langkahnya :
#ifconfig eth0:0 192.168.1.5
#ifconfig eth0:1 192.168.2.5 Dara Eth0 = 192.168.1.1 Netmask = 255.255.255.0 Jaka Eth0 = 192.168.2.1 Netmask = 255.255.255.0 MakComblang Eth0:0 = 192.168.1.5 Eth0:1 = 192.168.2.5 Netmask = 255.255.255.0 Straight Cable Straight Cable Eth0 Eth0 Eth0 Hub/Switch
Otomatisasi
Konfigurasi yang telah kita lakukan diatas bisa kita buat secara permanen, dengan maksud apabila terjadi pemadaman mesin baik disengaja (shutdown) ataupun karena ketidaksengajaan (mati listrik), mesin tersebut setelah peoses booting tidak perlu dilakukan konfigurasi ulang. Untuk itu perlu ditambahkan pada file /etc/rc.local dengan konfigurasi yang telah disebutkan diatas (gunakan text editor seperti vi, pico, joe atau yang kita kuasai). Misalnya PC MakComblang pada file /etc/rc.local ditambahkan
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
dan jika pada PC MakComblang menggunakan IP alias maka tambahkan juga perintah berikut di /etc/rc.local
ifconfig eth0:0 192.168.1.5
ifconfig eth0:1 192.168.2.5
untuk PC Jaka dan Dara, Anda sudah tahu harus bagaimana bukan?
OK …..itu tadi sedikit penjelasan tentang menjadikan Linux RedHat sebagai router. Apabila ingin bereksperimen menggunakan distro Linux yang lain kemungkinan akan didapat sedikit perbedaan pada perintah konfigurasi, nama file, atau letak file konfigurasi. Namun dengan kejelian semua itu bisa teratasi apabila kita bisa memahami konsep tentang menjadikan Linux RedHat sebagai router.
Maaf belum aku uji coba ulang (ntar aja ya… ☺ kalau ada waktu luang), bisa jadi apa yang kutulis disini ada yang salah karena kesalahan ingatan. Jadi kritik, saran, caci maki, dsb,

Pengenalan dan Perintah Dasar

PENGENALAN UNIX
UNIX mula-mula dikembangkan untuk penggunaan internal di AT&T oleh Ken Thompson dan Dennis Ritchie. AT&T memperbolehkan perusahaan lain untuk memodifikasi dan memproduksi source code menjadi sistem operasi seperti UNIX (UNIX-like). Karena AT&T memberi nama UNIX, perusahaan lain membuat nama lain seperti AIX dari IBM, HP/UX dari Hewlett-Packard, SunOS dari Sun, IRIS dari SGI.
PENGENALAN DAN PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX 3
multi-tasking, artinya user dapat mengeksekusi lebih dari satu proses (program) pada waktu yang sama.
Linux Red Hat mendukung perangkat keras PC yang kompatibel untuk x86. Sebelumnya, perangkat keras yang dapat didukung terbatas, tetapi sekarang, Linux menjadi salah satu tujuan dari vendor perangkat keras. Untuk mengakses sistem membutuhkan authentication. Metode yang biasa digunakan untuk authentication user adalah proses login dengan memasukkan nama user dan password. Untuk memasuki system console dapat menggunakan login berbasis teks atau grafis. Setiap pemakai Linux harus mempunyai nama login (user account) yang sebelumnya harus didaftarkan pada administrator system. Nama login umumnya dibatasi maksimum 8 karakter dan umumnya dalam huruf kecil. Prompt dari shell bash pada LINUX menggunakan tanda “$”. Sebagai contoh :
localhost login: bob
Password:
Last login: Thu Dec 7 10:30:52 on :0
[bob@localhost bob]$
Sistem booting akan memasuki X Window System, tergantung display manager yang digunakan. Default tampilan untuk Linux Red Hat adalah gdm (GNOME Display Manager).
Pada Linux terdapat virtual console yang memungkinkan user masuk ke beberapa login apabila tidak menggunakan X Window System. Virtual console berupa full screen dan sistem non GUI. Terdapat 6 virtual console yang tersedia melalui Ctrl- Alt-F[1-6]. Virtual console juga tersedia melalui Ctrl-Alt-F7 pada X Window system bila X dijalankan. Sistem X.Org adalah dasar untuk graphical user interface (GUI) dari Red Hat Linux. Sistem ini mempunyai arsitektur jaringan client/server yang lengkap dan transparan. Pada aplikasi client/server, X11 menggunakan UNIX-domain atau jaringan TCP/IP untuk operasinya, dimana satu server menyediakan untuk beberapa client berupa perangkat keras (host dan display) dan perangkat lunak (aplikasi) melalui protocol untuk melewatkan data. Terdapat 2 layer yaitu layer perangkat keras independen dan layer perangkat lunak independen. Layer perangkat keras mengatur koordinasi mouse dan keyboard (input) dan video card dan display (output). Layer
PERINTAH SEDERHANA DAN HELP
Perintah Linux standar mempunyai format sebagai berikut :
NamaPerintah [pilihan] [argumen]
Pilihan adalah option yang dimulai dengan tanda – (minus) atau – untuk full word.
Argumen berupa nama file atau data lain yang dibutuhkan oleh perintah, dapat kosong,
satu atau beberapa argumen (parameter). Untuk menjalankan lebih dari satu perintah
gunakan tanda semicolon (;). Untuk interupsi instruksi dengan mengetikkan Ctrl-c.
Contoh :
$ ls tanpa argumen
$ ls –a option adalah –a = all, tanpa argumen
$ ls /bin tanpa option, argumen adalah /bin
$ ls /bin /etc /usr ada 3 argumen
$ ls –l /usr 1 option dan 1 argumen l = long list
$ ls –la /bin /etc 2 option –l dan –a dan 2 argumen
$ mkdir temp; cp *.txt temp/
Beberapa perintah sederhana :
PENGENALAN DAN PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI LINUX 5
• date : menampilkan tanggal dan waktu
• cal : menampilkan kalender
Beberapa perintah untuk meminta bantuan (help) :
• whatis
Perintah ini menampilkan diskripsi pendek dari perintah. Menggunakan databaseyang diubah setiap hari. Biasanya belum tersedia sesaat setelah menginstall.
• Opsi –help
Perintah ini menampilkan summary penggunaan perintah dan daftar argumen. Digunakan oleh sebagian besar perintah tetapi tidak semuanya
• man
Perintah ini menyediakan dokumentasi untuk perintah. Hampir semua perintah mempunyai halaman man. Halaman dikelompokkan ke dalam chapter. Biasanya berfungsi sebagai Linux Manual. Linux Manual dibagi ke dalam beberapa bagian yang masing-masing mencakup topik tertentu dan setiap halaman diasosiasikan tepat satu pada bagian tersebut. Bagian-bagian tersebut adalah :
1. Perintah user
2. System call
3. Library call
4. File khusus
5. Format file
6. Games
7. Miscellaneous
8. Perintah administratif
Sebagai contoh passwd(1) sama dengan menjalankan man 1 passwd yang
merujuk ke perintah passwd sedangkan passwd(5) menjalankan man 5 passwd
yang merujuk ke format file /etc/passwd.
Pada saat menampilkan halaman man dapat dilakukan navigasi melalui panah,
PgUp, PgDn. Pilihan /text digunakan untuk mencari teks. Tombol n atau N
akan berpindah maju atau mundur dan tombol q untuk keluar.